Selasa, 11 Juni 2013

Penerbit Prancis menerbitkan atlas seksualitas global

Di negara mana orang-orang yang paling tak setia? Warga negara mana yang menggunakan alat bantu seks? Dan di mana pemerkosaan anak paling sering terjadi? Geografer Prancis sudah menjawab pertanyaan ini dan pertanyaan lain di atlas global seksualitas.

Dari legislasi dan dinamika pasangan sampai prostitusi dan kekerasan, buku ini memetakan evolusi kebiasaan seksual dan aksi-aksi seksual di seluruh dunia lewat berbagai survey, angka, dan laporan yang sudah tersedia.

"Seksualitas ada di mana-mana, di tembok kota dan layar televisi atau komputer, di berita yang ringan sampai kelam," kata Nadine Cattan, direktur penelitian geografi di Pusat Nasional Penelitian Ilmiah Prancis.

"Kami ingin mencakup semuanya di dunia untuk mencoba memahami lebih baik," katanya sambil menambahkan penelitian ini berlangsung 18 bulan.

Atlas ini meliputi berbagai area, seperti "transisi seksual dan percintaan" yang terjadi di Eropa, di mana ketidaksetiaan sedang naik.

Menggunakan data yang diambil dari lima negara Eropa, 1,5 juta anggota Gleeden -- situs kencan untuk orang menikah yang menginginkan affair -- atlas ini menunjuk pada Paris sebagai kota yang paling tak setia.

Menurut data tersebut, lebih dari setengah responden yang selingkuh dari pasangannya sangat terdidik, 22 persennya bekerja di sektor keuangan, perbankan, atau asuransi. Alasan utama ketaksetiaan mereka adalah keinginan untuk menguji kemampuan mereka menggoda.

Pada bab soal pasangan, atlas ini juga mengeksplorasi kebiasaan seksual, seperti frekuensi hubungan seks atau tingkat kepuasan.

Di Yunani, Polandia, dan Brasil, sekitar 80 persen dari populasi merasa seks sangatlah penting, sementara di Thailand dan Jepang hanya 38% yang merasa itu penting.

Di Eropa, orang-orang di Inggris, Norwegia, Swedia adalah pengguna mainan seks paling aktif, seperti dilaporkan pembuat kondom Durex, sementara negara Eropa selatan termasuk Prancis tidak terlalu tertarik.

Atlas itu juga mengombinasikan data untuk prostitusi, kekerasan seksual, dan diskriminasi.

Swedia memegang rekor tertinggi di Eropa untuk jumlah laporan pemerkosaan pada 2008, atau 53,2 kasus per 100 ribu penduduk -- meski atlas tersebut juga menyoroti bahwa definisi hukum pemerkosaan di Swedia lebih luas daripada di negara-negara lain.

Beberapa negara juga sudah mengambil langkah untuk mengatasi pelecehan seksual seperti antrian bus khusus perempuan di Meksiko dan inisiatif serupa di Brasil, Mesir, dan Jepang.

Tapi di Eropa, hanya 14 persen dari laporan pemerkosaan yang dijatuhi putusan hukum, menurut Kantor PBB untuk Narkoba dan Kriminal.

Dan di benua yang sama pula, Irlandia Utara memiliki rekor tertinggi untuk kekerasan seksual terhadap anak-anak pada 2008.

Prostitusi dan pornografi juga ditulis dalam buku ini. Menurut data, 98 persen pornografi dibuat di Amerika Serikat dan sisanya terbagi di Rusia, Hungaria, dan Republik Cek.

Industri seks juga memiliki dampak berat terhadap keanekaragaman hayati karena afrodisiak untuk menambah performa, termasuk Vietnam, Cina, dan Korea Selatan memimpin.

Badak menjadi korban terbesar industri seks karena cula mereka dipercaya sebagai obat kuat sehingga hewan ini nyaris punah di Afrika.

Saking tingginya permintaan, para pencuri pun mengambil cula badak di berbagai museum, kebun binatang, serta berbagai institusi yang tersebar di Eropa dan Afrika Selatan.


Sumber
Sekian: Penerbit Prancis menerbitkan atlas seksualitas global

0 komentar:

Posting Komentar