Kamis, 13 Juni 2013

12 Ormas Islam desak pemerintah tak lagi kirim TKW ke Arab

12 Ormas Islam desak pemerintah tak lagi kirim TKW ke Arab

MERDEKA.COM. Kerusuhan yang terjadi di Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah, Arab Saudi pada Minggu 9 Juni 2013 yang mengakibatkan 1 orang tewas menimbulkan keprihatinan berbagai pihak. Tewasnya TKI bukan yang pertama kali terjadi, hal ini juga menjadi bukti kembali tercorengnya pelayanan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Arab Saudi.

Lembaga Persahabatan Organisasi Ormas Islam (LPOI) yang merupakan gabungan 12 Ormas di tanah air ikut buka suara. Ketua LPOI, Said Aqil Siradj mengatakan keprihatinan yang sangat mendalam atas peristiwa yang telah menewaskan seorang Warga Negara Indonesia yang menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW).

"Kami sangat prihatin atas kejadian itu. Dengan 12 Ormas ini, kami berharap pandangan kami lebih didengar," katanya saat jumpa pers di Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya, Salemba, Jakarta Pusat, Rabu (12/6).

LPOI pun mendesak kebijakan pemerintah, dalam hal ini Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) yang memberlakukan moratorium pengiriman Tenaga Kerja Wanita (TKW) ke Arab Saudi untuk ditingkatkan menjadi penghentian selamanya.

"Kalau bisa kami minta distop pengiriman Tenaga Kerja Wanita ke Saudi Arabia untuk selamanya," ujarnya.

Ketua Umum PBNU ini juga mendesak Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) untuk meningkatkan pelayanan terhadap TKI bermasalah di Saudi Arabia yang jumlahnya mencapai satu juta orang. Meskipun hal itu sulit tapi Indonesia biasa mengambil contoh negara lain yang tenaga kerjanya diperlakukan dengan baik.

"Kami juga mendesak pemerintah untuk mempercepat proses pemulangan TKI bermasalah," tegasnya.

Untuk diketahui, 12 Ormas yang tergabung dalam LPOI itu terdiri dari Nadhatul Ulama, Persatuan Islam, Al Irsyad Al Islamiyah, Mathlaul Anwar, Itttihadiyah, Persatuan Islam Tionghoa Indonesia, IKADI, Azzikra, Syarikat Islam indonesia, Al Wasliyah, Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti).

"Kalau memang pelayanan pekerja kita tidak memuaskan ya pulangkan saja jangan main buang saja di kolong jembatan tol," cetusnya.

Sebelumnya, pada Minggu 9 Juni 2013, sekira 12 ribu orang WNI berkumpul di depan KJRI, Jeddah, Saudi Arabia, kemudian di lokasi itu terjadi insiden kerusuhan dan menewaskan satu orang WNI bernama Marwah binti Hasan dan seorang petugas keamanan KJRI, Mustofa terluka parah.

Kejadian tersebut diduga pemicunya karena lonjakan antrean terkait pengurusan Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) dan pelayanan tak optimal.


Sumber: Merdeka.com
Sekian: 12 Ormas Islam desak pemerintah tak lagi kirim TKW ke Arab

0 komentar:

Posting Komentar