kejam, para prajurit memburu manusia untuk dikuliti dan dikorbankan kepada para
Dewa mereka. Satu hal yang menarik dari sejarah bangsa ini ialah adanya legenda
mengenai suatu kota yang hilang. Kota kuno misterius yang fantastis dengan dipenuhi
arsitektur-arsitektur luar biasa bernama Teotihuacan.
Kota misterius yang hancur itu begitu besarnya, hingga saat suku Aztec
menemukannya, mereka percaya pastilah itu tempat yang paling suci di seluruh alam
semesta. Bangsa Aztec menamainya Teotihuacan yang memiliki arti tempat dewa-dewa.
Kota kuno ini begitu menakjubkan, jaringan jalan-jalan panjang dan piramida-piramida besar
berdiri di kota tersebut. Kota tersebut memiliki luas keseluruhan 12,8 km persegi, area
yang lebih besar dari Kekaisaran Roma. Suku Aztec menyebut jalan utamanya sebagai jalan
kematian dan mereka menamai 2 piramida terbesar sebagai Piramida Matahari dan Piramida
Bulan. Dari bangkitnya sekitar tahun 1 Masehi hingga keruntuhannya 7 abad kemudian,
Teotihuacan merupakan kota terbesar dibelahan bumi barat. Bangsa Aztec bahkan tidak
pernah tahu siapa yang membangun kota besar ini dan mengapa mereka meninggalkannya.
Dan hingga hari ini masih menjadi teka-teki membingungkan. Sesuatu hal yang mengerikan pastilah pernah terjadi di sini, hingga seluruh penduduknya lenyap tak berbekas sehingga
mengubah kota besar tersebut menjadi sebuah kota hantu tak berpenghuni.
Di Kebudayaan kuno Afrika, Asia, Eropa dan Benua Amerika kita mengetahui alasan
utama piramida-piramida besar dibangun, sebagian besar sebagai makam bagi keluarga
kerajaan, adapula sebagai altar untuk melangsungkan upacara dan doa. Tapi Piramida di
Teotihuacan adalah misteri. Tujuan utama dari pembangunan piramida di sini telah hilang
ditelan waktu, karena para pembangun piramida hampir tak meninggalakan informasi apaapa
bagi kita. Kita tak tahu, mereka menyebut diri mereka sebagai bangsa apa? bahasa
apakah yang mereka tuturkan atau dimana para penguasa dikubur? Mereka tak
meninggalkan buku, sistem tulisan, sejarah tertulis masa lalu. Selama hampir seabad, ahli
purbakala telah mengumpulkan banyak petunjuk. Lebih dari 900 ribu pecahan tembikar
telah dianalisa, dinomori, dan dikemas. Makna dari beberapa artifak masih banyak
diperdebatkan, namun penggalian belum lama ini mengungkap kisah tentang hidup dan mati
dari kota piramida ini.
Walaupun merupakan sebuah kota besar, namun sebenarnya Teotihuacan merupakan
suatu tempat yang terpencil di wilayah utara yang disebut Mesoamerika. Di awal mula
millenium pertama Masehi, tempat tersebut hanyalah wilayah tandus dan gersang, lebih
banyak kaktus daripada manusia. Lalu, mendadak hampir dalam semalam, populasi manusia
meladak hingga pulahan ribu di kota itu. Bagaimana bisa tempat terpencil berdebu ini
mendadak berubah menjadi kota terbesar se-Amerika? Satu teori menyebutkan bahwa
orang-orang kabur dari api para dewa, yaitu letusan gunung berapi mengerikan. Gunung
mendadak meletus dan lava membanjiri lerengnya. Seluruh kota terkubur dan sungai-sungai
terbendung. Lahan-lahan pertanian musnah dan mengalami kehancuran total. Saat mencari
tempat aman, orang-orang yang selamat berhamubran menuju tempat yang akan dikenal
sebagai Teotihuacan. Tapi kota itu adalah misteri di dalam misteri. Mengapa semua orang
berlari ke tempat yang tandus ini? Padahal terdapat situs lain yang lebih jauh dari gunung
berapi, dengan tanah yang lebih subur dan lebih banyak hujan.
Para pengungsi pasti tertarik ke lokasi ini karena ada sesuatu. Atau mungkin ada
pemimpin berwibawa yang mengatur populasi pengungsi ini menjadi tatan baru,
keharmonisan baru dengan semesta dan kosmos. Orang yang hubungannya sangat kuat pada
kekuatan suci yang disukai para dewa. Pemimpin berwibawa itu kemudian berencana
membuat persembahan besar untuk para dewa dari gunung berapi. Dimana unsur-unsur
bangunan persembahan terdiri dari unsur yang membunuh keluarga mereka dan
menghancurkan kota mereka dulu. Mereka akan membangun gunung berapi buatan manusia
yaitu piramida. Kemudian sebuah kota dan cara hidup baru pun telah lahir. Piramidapiramida
menghantarkan jaman baru, masa dengan tatanan dan harapan masa depan.
Piramida-piramida raksasa yang masih tersisa hingga hari ini hanyalah merupakan suatu
saksi bisu dari kejayaan di Teotihuacan. Para wisatawan datang dari mana-mana ke tempat
yang luar biasa ini. Teotihuacan merupakan adikuasa pertama di Benua Amerika, keajaiban
dunia kuno yang lahir dari bencana, dan dibangun oleh sejumlah pengungsi. Selama berabadabad,
keberhasilan mereka menarik orang untuk hidup dalam bayang-bayang piramida.
Hingga bencana misterius lainnya entah bagaimana menghancurkan mimpi itu.
Apakah yang sebenarnya terjadi di Teotihuacan dimasa lalu sehingga penduduknya
bisa lenyap tak berbekas seperti itu? Rahasianya terletak di jantung piramida-piramida itu
sendiri. Di Puncak abad 4 M, tak ada tempat di bumi seperti Teotihuacan. Pada masa itu,
Kerajaan Besar di Mesir sudah lama runtuh, Peradaban Klasik di Yunani telah memudar,
Kekaisaran Roma sudah lama dijatuhkan kaum Bar-bar. Namun di belahan dunia lain,
Teotihuacan sedang mencapai puncak kejayaannya. Beberapa hal penting yang terjadi di
bumi, terjadi di Teotihuacan ini. Populasi saat itu membengkak dan mencapai 200 ribu jiwa,
ini menjadikan Teotihuacan tak ada tandingannya di Mesoamerika maupun di dunia. Kota ini
mengendalikan rute niaga dari Arizona sekarang hingga El Salvador, kekuasaanya
membentang di seluruh Mesoamerika. Untuk membandingkan bagaimana keramaian
Teotihuacan pada masa silam maka bandingkanlah dengan beberapa kota modern masa kini
seperti New York, London, dll. Teotihuacan bisa digambarkan sebagai kota modern masa
silam, imigran beruduyung-duyung datang untuk mencari penghidupan baru. Bisa dikatakan,
orang dari seluruh Mesoamerika datang untuk hidup di kota piramida ini. Piramida-piramida
diibaratkan sebagai pencakar langit yang mengisyaratkan kekuasaan dan dominasi.
Tafsiran Arkeologis menyebutkan bahwa kemungkinan terbesar mengapa kota itu
ditinggalkan adalah adanya penemuan-penemuan mengerikan di jantung setiap piramida.
Nantinya, tulang-belulang yang berserakan di dalamnya akan menyibak sifat asli dari Kota
Besar ini. Mungkin merupakan kunci mengapa megakota yang begitu kuat dan mulia ini akan
ditinggalkan oleh orang-orang yang membangunnya. Jauh di dalam kota terdapat bukti akan
sisi lain dari Teotihuacan yang amat berbeda. Mungkin juga penuh kekerasan seperti Suku
Maya atau Aztec, Teotihuacan juga punya masa lalu kelam dan berdarah. Saburo Sugiyama,
Seorang Arkeologi yang telah bertahun-tauhn meneliti Artifak di Teotihuacan
mendapatkan penemuan aneh jauh di dalam Piramida Bulan. Tualng belulang manusia
berserakan muncul dari dalam tanah dan nampaknya tempat tersebut bukan merupakan
penguburan normal. Kerangka-kerangka manusia itu terpenggal, lengan-lengan mereka diikat
di punggung. Sesuatu yang keras, kelam dan mengerikan tentulah pernah terjadi disini. Ahli
antropologi forensik, Michael Spence, yakin bahwa ia bisa tahu kisah sebenarnya orangorang
itu meninggal. Kerangka-kerangka manusia itu dulunya adalah koraban persembahan.
Mereka mengorbankannya dengan mengikat lalu memukulinya minimal dua kali. Untuk
menjaga kemakmuran kota piramida, nyawa mereka dipersembahkan untuk para dewa.
Teotihuacan sebenarnya juga bukanlah merupaklan kota yang damai dan harmonis, mata
uangnya adalah darah manusia. Teotihuacan juga dikatakan sering berperang, dan mereka
memuaskan dewa-dewa mereka dengan darah para tawanan perang.
Tapi entah kenapa, di puncak kejayaannya dan pengaruhnya ada yang tak beres. Darah
saja tak cukup, para dewa mengkhianati kota piramida. Selama lebih dari 5 abad kota ini
berkembang, lalu disekitar abad 6 ia runtuh dan pusat kota yang suci itupun ditinggalkan.
Sangat sulit dibayangkan mendadak kota ramai seperti New York misalnya ditinggalkan
para penduduknya dalam waktu yang sangat cepat, begitupula Teotihuacan. Hilangnya para
pembangun piramida ini adalah misteri besar yang bisa diselesaikan dengan petunjuk
terkecil. Bukan dari piramidanya tapi dari gigi yang dikumpulkan dari kuburan kuno, sebab
gigi termasuk cara terbaik memahami kesehatan seseorang. Gigi yang kuat menandakan
kesehatan yang bagus, namun gigi yang ditemukan disini menunjukkan semuanya tidak baik. Di tahun-tahun terakhir kemansyuran kota itu, kesehatan penduduk tak sebaik sebelumnya.
Sebab dari penurunan kesehatan ialah popularitas piramida itu sendiri. Terlalu banyak
orang datang untuk hidup dalam bayangna perlindungannya. Kota ini menjadi sekumpulan
jalanan padat, rawan penyakit dan bau buangan kotoran. Tak ada cukup makanan atau air
minum sehingga menjadikan manusia hidup tidaklah panjang di Teotihuacan. Piramiapiramida
itu terlalu sukses sehingga tidak menyadari bahwa kota ini tumbuh menuju titik
kehancuran. Tumbuh perpecahan antara orang kaya dan miskin. Jalan utama kota saat itu
menjadi wilayah terlarang bagi rakyat jelata. Lalu ada bencana terakhir yang tak bisa
dicegah yaitu kekeringan. Kebutuhan akan hujan sangat mendesak, para pendeta bahkan
membunuh bayi-bayi di kota itu dengan harapan air mata bayi dapat mendatangkan hujan.
Para ilmuwan dulu percaya saat runtuh dari dalam, kota itu juga diserang dan
dimusnahkan oleh bangsa lain. Tapi ada sedikit bukti kekuasaan yang cukup besar diwilayah
itu untuk menyerang dan mengalahkan kota selemah Teotihuacan. Teotihuacan pasti
menghancurkan diri, lahir dari ketakutan akan gunung berapi, kota ini akan mati dalam api.
Hampir 15 abad kemudian, bukti masih terlihat di dinding piramida dan kuil yaitu tandatanda
pembakaran. Apinya begitu panas hingga menghanguskan batu. Mungkin terjadi
secara spontan pada suatu malam, saat ritual suci pengorbanan memohon hujan atau
makanan. Menurut suatu teori, warga kota bangkit memberontak dan membakar lambang
kejayaan mereka dulu. Dan mereka percaya, dari seluruh penderitaan mereka bersumber
pada piramida-piramida yang terletak di kota mereka. Petunjuk menarik mendukung teori
ini, yaitu bukti samar kerusakan akibat api di 2000 kompleks apartemen di Teotihuacan.
Tapi teori lain jauh lebih aneh dan bahkan lebih menakutkan. Para arkeologis
mendapati bukti tumpukan kayu hangus di reruntuhan kuil. Sisa-sisa api unggun besar dan bukan disebabkan oleh sebuah kekacauan, tapi sesuatu yang direncanakan. Pelakunya
mungkin para pendeta yang melayani para dewa dan piramida. Mereka menganggap kejayaan
Teotihuacan sudah berlalu, sehingga kediaman kekuasaansuci, lahan suci dari jalan kematian
harus dibasmi. Mereka membakar kuil yang ada di puncak piramida, dan menghancurkan
pahatan dewa-dewa mereka. Para pendeta merusak ikatan suci antara kota dan kosmos
selamanya. Bak gunung berapi membara, kuil di puncak piramida terbakar. Pesan terakhir
bagi para dewa, Teotihuacan sudah mati. Seiring waktu berjalan, para penduduk dengan
cepat pula meninggalkan kota besar yang telah "sekarat" tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar