Kamis, 26 Juli 2012

PEREMPUAN ITU MENYEBALKAN ( Puisi Vincentcius J. Boekan)
 Kumpulan Lengkap Puisi-Puisi Vincentcius Jeskial Boekan (Dari Facebook)-Sobat Anaktimor-17 Blog , kembali posting.Tapi kali ini dalam nuansa yang berbeda yakni mengenai puisi,kata indah dll.Berikut ini saya ambil puisi-puisi dari salah satu “MAESTRO PUISI” asal daerahku NTT . Beliau adalah Bapak Vincentcius Jeskial Boekan dan sekarang bekerja di salah satu perguruan tinggi TERBAIK di Kupang yakni Universitas Nusa Cendana , beliau juga terkenal dengan Novel-novelnya yang sangat imajinatif.Jika sobat tertarik , bisa sobat kontak langsung di facebook.Berikut alamat yang bisa di hubungi :
Facebook         : https://www.facebook.com/vincentciusjeskial.boekaniv

PEREMPUAN ITU MENYEBALKAN
puisi oleh: vincentcius jeskial boekan
(foto latar: vincentcius jeskial boekan)

Awal-awalnya aku pikir wanita itu makhluk tersuci.
Dia diciptakan untuk membawa lelaki ke jalan yang benar.
Menerangi kala gelap hati.
Menentramkan kala hati terbakar amarah.

Ohhhh, betapa mengecewakanku.
Sungguh sangat terlalu.
Mereka angkuh karena cantiknya.
Aku ini apanyalah.

Bukan hanya itu.
Berapa depositomu?
Rumah di daerah mana?
Mobil seharga berapa M?

Cinta bukan karena mesti mencinta.
Cinta datang karena sesuatu.
Mereka menciptakan perlombaan.
Siapa juara dia menang.

Mereka memang bukan saja pemain sinetron.
Bisa jadi penulis skenario.
Lebih-lebih jadi sutradara.
Paling hebat jadi produser.

Suatu ketika aku ingin mencari kejujuran lainnya.
Aku ingin tahu apakah mereka bisa dikatakan cantik kalau tak ada lelaki.
Ingin kutahu apakah mereka bisa hidup tanpa lelaki.
Bisa dihormati bila bukan karena lelaki.

Jika saja engkau mau bertanya kepadaku, akan kuteriakan nyaring bahwa karena aku kau ada.
Karena kokohnyaku kau disembah-sembah.
Kau tak bisa hidup, bersolek-solek, dan mengelilingi segenap pelosok dunia jika aku tak melicinkan jalan bagimu.
Jangan terus menyebalkanku, aku takut kamu bakal menuai kesusahan pada kini dan sepanjang segala masa...

0 komentar:

Posting Komentar