JANGAN RAGU-RAGU ( Puisi Vincentcius J. Boekan)
Kumpulan Lengkap Puisi-Puisi Vincentcius Jeskial Boekan (Dari Facebook)-Sobat Anaktimor-17 Blog , kembali posting.Tapi kali ini dalam nuansa yang berbeda yakni mengenai puisi,kata indah dll.Berikut ini saya ambil puisi-puisi dari salah satu “MAESTRO PUISI” asal daerahku NTT . Beliau adalah Bapak Vincentcius Jeskial Boekan dan sekarang bekerja di salah satu perguruan tinggi TERBAIK di Kupang yakni Universitas Nusa Cendana , beliau juga terkenal dengan Novel-novelnya yang sangat imajinatif.Jika sobat tertarik , bisa sobat kontak langsung di facebook.Berikut alamat yang bisa di hubungi :
Facebook : https://www.facebook.com/vincentciusjeskial.boekaniv
JANGAN RAGU-RAGU
puisi oleh: vincentcius jeskial boekan
(foto latar: vincentcius jeskial boekan)
Keragu-raguan sering membuhuh niat.
Takut gagal.
Takut dipermalukan.
Takut fustrasi panjang.
Tidak mudah menapaki langkah awal.
Timbang sana-sini.
Lihat muka belakang.
Apalagi kalau ada jurang mengaga di hadapan mata.
Nanti orang bilang apa?
Sesuatu paling mengganjal.
Belum tentu orang yang omong itu layak mengomongi.
Bisa lebih kacau balo.
Cermin di muka jangan dipajang saja.
Bersihkan dari debu-debu.
Buanglah duri-duri.
Lihatlah sekujur tubuh.
Gantengkah?
Cantikkah?
Bagaimana sinar matamu?
Bagaimana senyummu?
Bila mulai mengayuhkan langkah.
Pantang menengok ke belakang.
Anggap tidak ada yang memperhatikanmu.
Di hadapanmu ada pernik-pernik untung danmalang .
Akulah aku.
Aku datang karena aku mau.
Keragu-raguan adalah masa lalu.
Masihkah kau ragu-ragu tentangku?
puisi oleh: vincentcius jeskial boekan
(foto latar: vincentcius jeskial boekan)
Keragu-raguan sering membuhuh niat.
Takut gagal.
Takut dipermalukan.
Takut fustrasi panjang.
Tidak mudah menapaki langkah awal.
Timbang sana-sini.
Lihat muka belakang.
Apalagi kalau ada jurang mengaga di hadapan mata.
Nanti orang bilang apa?
Sesuatu paling mengganjal.
Belum tentu orang yang omong itu layak mengomongi.
Bisa lebih kacau balo.
Cermin di muka jangan dipajang saja.
Bersihkan dari debu-debu.
Buanglah duri-duri.
Lihatlah sekujur tubuh.
Gantengkah?
Cantikkah?
Bagaimana sinar matamu?
Bagaimana senyummu?
Bila mulai mengayuhkan langkah.
Pantang menengok ke belakang.
Anggap tidak ada yang memperhatikanmu.
Di hadapanmu ada pernik-pernik untung dan
Akulah aku.
Aku datang karena aku mau.
Keragu-raguan adalah masa lalu.
Masihkah kau ragu-ragu tentangku?
0 komentar:
Posting Komentar