Studi yang lebih dalam mengenai radiasi yang tersisa dari penciptaan alam semesta menunjukkan Big Bang terjadi sekitar 13,8 miliar tahun yang lalu atau 100 juta tahun lebih awal dari perkiraan sebelumnya. Hal tersebut diungkapkan para peneliti pada hari Kamis, 4 April 2013 kemarin.
Temuan tersebut merupakan salah satu hasil pertama analisis data yang dikumpulkan oleh pesawat ruang angkasa Planck milik Badan Antariksa Eropa yang memberikan tampilan detil sisa-sisa radiasi gelombang mikro yang memenuhi alam semesta.
Sisa-sisa radiasi pertama kali terdeteksi pada tahun 1964 dan kemudian dipetakan dua pesawat ruang angkasa NASA yaitu COBE yang diluncurkan pada tahun 1989, dan WMAP yang diluncurkan dua tahun kemudian.
Dengan sensitivitas yang lebih besar, Planck telah menemukan rincian dari variasi temperatur kecil pada latar belakang gelombang mikro kosmik.
Perbedaan fluktuasi hanya sekitar 100 sepersejuta derajat, sesuai dengan daerah yang sedikit lebih padat ruang, tempat yang kemudian memunculkan bintang-bintang dan galaksi yang mengisi alam semesta.
"Hasil temuan ini seperti kita menonton televisi standar dan berubah menjadi televisi definisi tinggi. Rincian baru dan penting telah menjadi jelas," Kata Paul Hertz, direktur NASA dari astrofisika pada wartawan saat conference call.
Secara keseluruhan, data baru cocok dengan model yang ada mengenai bagaimana alam semesta berevolusi, tetapi juga menyajikan beberapa teka-teki baru.
Variasi dari lokasi-lokasi di peta temuan Planck telah menginformasikan hal-hal baru mengenai apa yang terjadi 10 nano-nano-nano-nano detik setelah Big Bang terjadi saat alam semesta mengembang 100 triliun kali.
"Kita bisa melihat efek halus gravitasi menarik segala sesuatu di alam semesta," kata Charles Lawrence, ilmuwan proyek Planck bersama Jet Propulsion Laboratory NASA di Pasadena, California.
Dengan temuan ini berarti usia alam semesta sedikit lebih tua dan yang mengejutkan adalah meluas sedikit lebih lambat jika dibandingkan dengan studi sebelumnya. Data Plank juga menunjukkan bahwa material biasa adalah material yang membentuk bintang-bintang.
0 komentar:
Posting Komentar