(Tumpah Ruah Massa di Yerusalem Timur Saat Paskah-Anaktimor17 Blog) - Yerusalem – Lorong batu di Kota Tua Yerusalem menjadi lautan orang yang membawa salib kayu memperingati penyaliban Yesus, Jumat (29/3/2013). Hari penyaliban Yesus ini dikenal sebagai Jumat Agung dalam tradisi Kristen.
Para biarawati bercadar hitam bersama para pelancong asing berani menerobos pagar besi yang didirikan polisi. Mereka demikian berani berkat dukungan para pelancong asing yang berdesakan sembari menggenggam kamera digital.
Ada pula sebagian turis membawa salib kayu, atau mengacung-acungkan tripleks yang diikat lak ban jadi mirip salib. Ritual Jumat Agung berpusat di Gereja kuno di Pemakaman Suci. Tempat ini diyakini pemeluk Kristen sebagai tempat penyaliban dan pemakaman Yesus sebelum kebangitannya pada Minggu Paskah.
Jika umat Katolik dan Kristen Ortodoks mengikuti kalender Greogorius dan Yulius yang berbeda, pada Paskah tahun ini dua Gereja ini memperingati Jumat Agung pada hari yang sama.
Turis Amerika Serikat Katy Fitzpatrick, 24 tahun, asal Spokane, Washington State, menilai perayaan ini “mengasyikkan” sekaligus “agak besar”. Ia menyaksikan ratusan orang berdesakan melalui jalan kecil di kota Yerusalem yang dijuluki Jalan Via Dolorosa atau “Jalan Penderitaan”, untuk napak tilas langkah-langkah akhir Yesus.
“Polisi Israel terlihat garang, dan kerumunan orang yang berdesakan juga sedikit mengintimidasi,” katanya ketika mengomentari begitu banyaknya polisi Israel yang dikerahkan demi pengamanan prosesi ini.
Sekitar tengah hari, sekelompok jemaat gereja dari AS memeragakan Yesus berjalan menuju penyalibannya. Seorang pelakon yang memerankan Yesus, yang bermahkotakan duri dan membawa salib kayu yang berat, digelandang oleh “tentara kerajan Roma”.
Amalia Daskalaki, 71 tahun, yang berasal dari Pulau Kreta, Yunani, mengaku sudah tiga kali berkunjung ke Yerusalem untuk menyaksikan peringatan Jumat Agung. “Saya ingin menangis setiap kali menyaksikan prosesi penyaliban Yesus,” katanya, seperti ditulis Huffington Post, Sabtu (30/3).
Di tengah ziarah ribuan umat Kristen dari seluruh dunia ke Yerusalem, seorang lelaki pemeluk agama Yahudi Ortodoks berpakain hitam juga tak mau kalah oleh para turis. Ia ikut berdesakan untuk bisa berada di barisan depan pentonton.
Peringatan Paskah ini lebih ramai karena bertepatan dengan ibadah salat Jumat umat Islam di Masjid Al-Aqsa, yang terletak di kompleks bagunan suci di Kota Lama Yerusalem Timur. Umat Islam menyebutnya sebagai Al-Haram Asy-Syarif (tanah suci yang mulia). Umat Yahudi dan Kristen menyebutnya Bait Suci (Temple of Mount).
Tanah suci inilah yang menjadi sengketa berkepanjangan antara kaum Muslim dan Yahudi. Juru bicara Kepolisian Israel Micky Rosenfeld mengatakan, ada 2.500 polisi yang dikerahkan untuk mengamankan Kota Tua Yerusalem Timur, agar ketiga pemeluk agama Samawi bisa melaksanakan ziarah dan ibadah. Hingga Jumat malam tak ada laporan mengenai kerusuhan di Yerusalem Timur.
Sekian artikel (Tumpah Ruah Massa di Yerusalem Timur Saat Paskah-Anaktimor17 Blog) .
Para biarawati bercadar hitam bersama para pelancong asing berani menerobos pagar besi yang didirikan polisi. Mereka demikian berani berkat dukungan para pelancong asing yang berdesakan sembari menggenggam kamera digital.
Ada pula sebagian turis membawa salib kayu, atau mengacung-acungkan tripleks yang diikat lak ban jadi mirip salib. Ritual Jumat Agung berpusat di Gereja kuno di Pemakaman Suci. Tempat ini diyakini pemeluk Kristen sebagai tempat penyaliban dan pemakaman Yesus sebelum kebangitannya pada Minggu Paskah.
Jika umat Katolik dan Kristen Ortodoks mengikuti kalender Greogorius dan Yulius yang berbeda, pada Paskah tahun ini dua Gereja ini memperingati Jumat Agung pada hari yang sama.
Turis Amerika Serikat Katy Fitzpatrick, 24 tahun, asal Spokane, Washington State, menilai perayaan ini “mengasyikkan” sekaligus “agak besar”. Ia menyaksikan ratusan orang berdesakan melalui jalan kecil di kota Yerusalem yang dijuluki Jalan Via Dolorosa atau “Jalan Penderitaan”, untuk napak tilas langkah-langkah akhir Yesus.
“Polisi Israel terlihat garang, dan kerumunan orang yang berdesakan juga sedikit mengintimidasi,” katanya ketika mengomentari begitu banyaknya polisi Israel yang dikerahkan demi pengamanan prosesi ini.
Sekitar tengah hari, sekelompok jemaat gereja dari AS memeragakan Yesus berjalan menuju penyalibannya. Seorang pelakon yang memerankan Yesus, yang bermahkotakan duri dan membawa salib kayu yang berat, digelandang oleh “tentara kerajan Roma”.
Amalia Daskalaki, 71 tahun, yang berasal dari Pulau Kreta, Yunani, mengaku sudah tiga kali berkunjung ke Yerusalem untuk menyaksikan peringatan Jumat Agung. “Saya ingin menangis setiap kali menyaksikan prosesi penyaliban Yesus,” katanya, seperti ditulis Huffington Post, Sabtu (30/3).
Di tengah ziarah ribuan umat Kristen dari seluruh dunia ke Yerusalem, seorang lelaki pemeluk agama Yahudi Ortodoks berpakain hitam juga tak mau kalah oleh para turis. Ia ikut berdesakan untuk bisa berada di barisan depan pentonton.
Peringatan Paskah ini lebih ramai karena bertepatan dengan ibadah salat Jumat umat Islam di Masjid Al-Aqsa, yang terletak di kompleks bagunan suci di Kota Lama Yerusalem Timur. Umat Islam menyebutnya sebagai Al-Haram Asy-Syarif (tanah suci yang mulia). Umat Yahudi dan Kristen menyebutnya Bait Suci (Temple of Mount).
Tanah suci inilah yang menjadi sengketa berkepanjangan antara kaum Muslim dan Yahudi. Juru bicara Kepolisian Israel Micky Rosenfeld mengatakan, ada 2.500 polisi yang dikerahkan untuk mengamankan Kota Tua Yerusalem Timur, agar ketiga pemeluk agama Samawi bisa melaksanakan ziarah dan ibadah. Hingga Jumat malam tak ada laporan mengenai kerusuhan di Yerusalem Timur.
Sekian artikel (Tumpah Ruah Massa di Yerusalem Timur Saat Paskah-Anaktimor17 Blog) .
0 komentar:
Posting Komentar