(10 Ribu Situs Ekstremis Tersebar di Internet-Anaktimor17 Blog) - Singapura - Analis mengatakan ada lebih dari 10 ribu situs yang menyebarkan berbagai pandangan radikal dan ekstrem di dunia maya. Benarkah?
Sumber Foto:
Rohan Gunaratna, Kepala Pusat Penelitian International Centre for Political Violence and Terrorism Research di Nanyang Technological University, Singapura. - (Foto: news.com.au)
Ada lebih dari 10 ribu laman ekstremis di internet dibandingkan dengan kurang dari 100 untuk melawan mereka, demikian pendapat dari seorang analis pada sebuah konferensi yang menekankan pentingnya melawan propaganda teroris yang digelar di Singapura baru-baru ini.
"Dalam banyak cara, teroris sangat berhasil di dunia maya,” ujar analis antiterorisme Rohan Gunaratna, yang juga merupakan Kepala Pusat Penelitian International Centre for Political Violence and Terrorism Research di Nanyang Technological University, Singapura, seperti dikutip dari News.com.au.
Menurut Gunaratna, sangat penting bagi kita membangun kapasitas dan kemampuan untuk melawan kehadiran dan operasi yang meningkat dari berbagai kelompok ini di dunia maya dalam 10 tahun ke depan.
Para pembicara pada dalam konferensi internasional bertajuk 'International Conference on Terrorist Rehabilitation and Community Resilience' ini mengatakan bahwa kelompok Islam moderat dan pemerintah harus membuat upaya bersama melawan propaganda ekstremis di internet.
Menurut para pembicara tersebut, jejaring sosial seperti YouTube, Facebook dan Twitter semakin sering dieksploitasi untuk menyebarkan berbagai pandangan ekstremis, dan pemimpin agama yang moderat serta para pemerintah harus bisa mengikuti untuk melawan berbagai argumen ekstremis tersebut.
Perdana Menteri Singapura Lee Hsien, dalam pidato pembukaannya mengatakan bahwa radikalisasi pribadi melalui paparan konstan terhadap sejumlah pandangan radikal di internet merupakan 'fenomena yang meningkat'.
“Situs-situs jihad dan ceramah dari pemimpin ideologi yang kharismatik kini dapat diakses dengan mudah,” ujar Lee, seraya menekankan kebutuhan akan kerja sama internasional yang lebih erat lagi untuk melawan terorisme.
Cendekiawan Muslim Ali Mohamed, salah satu ketua dari Grup Rehabilitasi Agama (RRG) di Singapura mengatakan bahwa dunia maya kini telah 'menjadi daerah peperangan baru untuk hati dan pikiran'.
Pihak RRG mengaku telah melakukan konseling dan reindoktrinasi militan-militan yang dipenjara dan membantu mereka berintegrasi kembali ke dalam masyarakat, termasuk beberapa di antaranya yang ditahan pada akhir 2001 karena diduga berencana mengebom AS dan sejumlah target lain di Singapura.
“Para teroris semakin mengeksploitasi internet sebagai alat untuk komunikasi dan radikalisasi massa,” ujar Ali.
"RRG yakin ini adalah salah satu tantangan terbesar saat ini, untuk berhadapan dan menanggulangi penyebaran ideologi teroris dan pandangan ekstremis yang pesat di internet,” pungkas Ali.
Sekian artikel (10 Ribu Situs Ekstremis Tersebar di Internet-Anaktimor17 Blog) , semoga bermamfaat :)
Sumber Foto:
Rohan Gunaratna, Kepala Pusat Penelitian International Centre for Political Violence and Terrorism Research di Nanyang Technological University, Singapura. - (Foto: news.com.au)
Ada lebih dari 10 ribu laman ekstremis di internet dibandingkan dengan kurang dari 100 untuk melawan mereka, demikian pendapat dari seorang analis pada sebuah konferensi yang menekankan pentingnya melawan propaganda teroris yang digelar di Singapura baru-baru ini.
"Dalam banyak cara, teroris sangat berhasil di dunia maya,” ujar analis antiterorisme Rohan Gunaratna, yang juga merupakan Kepala Pusat Penelitian International Centre for Political Violence and Terrorism Research di Nanyang Technological University, Singapura, seperti dikutip dari News.com.au.
Menurut Gunaratna, sangat penting bagi kita membangun kapasitas dan kemampuan untuk melawan kehadiran dan operasi yang meningkat dari berbagai kelompok ini di dunia maya dalam 10 tahun ke depan.
Para pembicara pada dalam konferensi internasional bertajuk 'International Conference on Terrorist Rehabilitation and Community Resilience' ini mengatakan bahwa kelompok Islam moderat dan pemerintah harus membuat upaya bersama melawan propaganda ekstremis di internet.
Menurut para pembicara tersebut, jejaring sosial seperti YouTube, Facebook dan Twitter semakin sering dieksploitasi untuk menyebarkan berbagai pandangan ekstremis, dan pemimpin agama yang moderat serta para pemerintah harus bisa mengikuti untuk melawan berbagai argumen ekstremis tersebut.
Perdana Menteri Singapura Lee Hsien, dalam pidato pembukaannya mengatakan bahwa radikalisasi pribadi melalui paparan konstan terhadap sejumlah pandangan radikal di internet merupakan 'fenomena yang meningkat'.
“Situs-situs jihad dan ceramah dari pemimpin ideologi yang kharismatik kini dapat diakses dengan mudah,” ujar Lee, seraya menekankan kebutuhan akan kerja sama internasional yang lebih erat lagi untuk melawan terorisme.
Cendekiawan Muslim Ali Mohamed, salah satu ketua dari Grup Rehabilitasi Agama (RRG) di Singapura mengatakan bahwa dunia maya kini telah 'menjadi daerah peperangan baru untuk hati dan pikiran'.
Pihak RRG mengaku telah melakukan konseling dan reindoktrinasi militan-militan yang dipenjara dan membantu mereka berintegrasi kembali ke dalam masyarakat, termasuk beberapa di antaranya yang ditahan pada akhir 2001 karena diduga berencana mengebom AS dan sejumlah target lain di Singapura.
“Para teroris semakin mengeksploitasi internet sebagai alat untuk komunikasi dan radikalisasi massa,” ujar Ali.
"RRG yakin ini adalah salah satu tantangan terbesar saat ini, untuk berhadapan dan menanggulangi penyebaran ideologi teroris dan pandangan ekstremis yang pesat di internet,” pungkas Ali.
Sekian artikel (10 Ribu Situs Ekstremis Tersebar di Internet-Anaktimor17 Blog) , semoga bermamfaat :)
0 komentar:
Posting Komentar