Kamis, 06 September 2012



  1. KOMPETENSI
  2. Standar Kompetensi   :
Memahami makna firman Allah, ajaran Yesus dan ajaran Gereja dalam mengembangkan kehidupan bersama sesuai dengan kehendak Allah, sehingga mampu mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari
  1. Kompetensi Dasar
Memahami arti perjuangan untuk menegakkan keadilan, kejujuran, kebenaran, perdamaian dan keutuhan ciptaan sesuai dengan iman dan peranannya.
  1. Indikator
Memperjuangkan kebenaran
  1. Menjelaskan arti dan bentuk-bentuk kebohongan yang terjadi dalam masyarakat.
  2.  Menjelaskan makna firman kedelapan: Jangan bersaksi dusta tentang sesamamu
  1. Uraian Tujuan
Masyarakat manusia memiliki nilai-nilainya sendiri keadilan, kejujuran, kebenaran, persaudaraan perdamaian dan cinta lingkungan. Dalam pelajaran ini siswa diajak mendalami nilai-nilai tersebut dalam terang Kitab Suci, meresapkan dan melakukannya, sehingga Kerajaan  dapat tumbuh dan berkembang di tengah masyarakat kita.
  1.   ISI MATERI
Memperjuangkan Kebenaran
  1. Arti Kebohongan
  2. Bentuk-bentuk kebohongan yang terjadi dalam masyarakat.
  3. Sebab Kebohongan
  4. Akibat kebohongan
  5. Makna firman kedelapan: jangan bersaksi dusta tentang sesamamu.
  1. PENJELASAN TEORI
  1. Arti kebohongan :
Kebohongan adalah, menyembunyikan atau tidak mengatakan kebenaran seperti apa adanya.
  1. Bentuk-bentuk Kebohongan yang terjadi dalam masyarakat:
  2. Berdusta dan Saksi Dusta: Berdusta berarti mengatakan yang tidak benar untuk menyesatkan, melawan kebenaran untuk menyesatkan seseorang yang berhak mengetahui kebenaran.
  3. Rekayasa atau manipulasi:  menyiasati atau mengarahkan orang lain ke tujuan yang menguntungkan dirinya sendiri meskipun barangkali orang lain merugi.
  4. Asal Bapak Senang (ABS), kata-kata dan sikap yang manis yang dilakukan hanya untuk menyenangkan atasan, meskipun jauh dari kebenaran.
  5. Fitnah dan umpatan, mengatakan hal yang tidak benar tentang seseorang saat orang tersebut tidak ada sehingga tidak dapat membela diri atau menyatakan kebenarannya.
  1. Sebab-sebab Kebohongan
    1. Berbohong sekedar iseng, menikmati kesenangan karena ora terperdaya dan tertipu atau terpedaya.
    2. Berbohong untuk memperoleh keuntungan tertentu: Para pedagang supaya mendapat untung lebih besar.
    3. c.       Berbohong karena takut dalam situasi terjepit, untuk menyelamatkan diri dari situasi yang sulit sehingga terpaksa berbohong.

  1. Akibat Kebohongan
a.Bagi Diri Sendiri
1)Mendapat kenikmatan semu dalam jangka pendek
2)Mengalami bencana pribadi dalam jangka panjang
3)Kehilangan kredibilitas dan kepercayaan
b.Bagi yang Dibohongi
1)      Mendapat gambaran yang salah dan bisa mengambil tindakan yang fatal bagi dirinya dan orang lain.
2)      Masuk dalam komunikasi dan relasi yang semu dengan pihak yang membohongi
c. Bagi Masyarakat luas
Penipuan, rekayasa, dan manipulasi amat merugikan masyarakat luas.
  1. Makna firman kedelapan: jangan bersaksi dusta tentang sesamamu.
    1. a.  Kebohongan dan Kebenaran Menurut Terang Kitab Suci
1)      Dalam Kitab Suci kebenaran berarti ambil bagian dalam kehidupan Allah, karena Allah adalah sumber kebenaran.
2)      Dalam Kitab Suci dinyatakan saksi dusta tentang sesamamu manusia, karena menyangkut kesaksian di pengadilan. Masalah pokoknya adalah kepastian hukum yang dapat dijungkirbalikkan oleh kebohongan. Kel 23:1-3. 6-8
3)        Ul 16-19, 16:19 Janganlah memutarbalikkan keadilan, janganlah memandang bulu dan janganlah menerima suap” Inilah maksud firman ke delapan. Di muka pengadilan orang harus menyatakan kesetiaan, terhadap terdakwa, sesama manusia, dan masyarakat serta umat Allah.
b. Kebenaran dan kebohongan dalam Gereja
1)      Dalam Tradisi Gereja  : Bagi orang Kristen mengatakan kebenaran adalah ungkapan cinta kasih. Jujur tidak hanya berarti bicara sesua kenyataan, melainkan harus mengungkapkan semangat cinta kasih.
2)      Dalam Perjanjian Lamai: Kebenaran  tidak hanya sesuai dengan kenyataan,  kebenaran ada pada Allah, karena Allah memenuhi janjiNya, yaitu tetap setia pada janjiNya.
3)      Dalam Perjanjian Baru: Yesus adalah kebenaran. Ia dibenarkan oleh Allah dengan kebangkitanNya
  1. SAJIAN CONTOH
Teks cerita “Raksasa di Sungai”
Imam di desa terganggu doanya karena anak-
Anak ramai bermain-main di sebelah
rumahnya. Untuk menghalau anak-anak itu ia
berseru:”Hai, ada raksasa mengerikan di
sungai bawah sana. Bergegaslah ke sana!
Nanti kamu akan melihatnya sedang
Menyemburkan api lewat lubang hidungnya.”
Sebentar saja semua orang kampong
Sudah mendengar tentang munculnya raksasa
Itu. Mereka cepat-cepat berlari menuju
Sungai. Ketika imam itu melihat hal itu, ia ikut
Bergabung bersama banyak orang. Sambil
Berlari sepanjang jalan menuju ke sungai
yang enam kilometer jauhnya, ia kembali
berpikir:”Memang benar, aku sendiri yang
membuat cerita. Tetapi barangkali benar
juga,…siapa tahu?”
(Sumber:A. de Mello,SJ. Burung Berkicau. CLC
Pertanyaan untuk mendalami cerita:
  1. Bagaiman kesanmu terhadap cerita tersebut ?
Jawaban : Bruder yang membuat kebohongan ternyata tidak sadar tertipu oleh kebohongannya sendiri, karena dia lupa bahwa dialah yang membuat cerita bohong tersebut.
  1. Apa pesan cerita tersebut ?
Jawaban : Kebohongan akan membuahkan kebohongan.
  1. Sebutkan bentuk kebohongan yang sering terjadi dalam masyarakat !
Jawaban : Asal Bapak Senang, Rekayasa, fitnah, manipulasi.
  1. Sebut dan jelaskan sebab akibat dari kebohongan !
  1. SOAL LATIHAN
    1. Apa arti Kebohongan ?
    2. Sebutkan bentuk-bentuk kebohongan yang terjadi dalam masyarakat dan jelaskan!
    3. Apa sebab Kebohongan?
    4. Apa akibat kebohongan?
    5. Mengapa oranng melakukan kebohongan ?
    6. Bagaimana kebenaran dan kebohongan menurut Gereja?
    7. Apa makna firman kedelapan: jangan bersaksi dusta tentang sesamamu?

Kebenaran berarti keadaan yang cocok atau sesuai dengan hal yang sesungguhnya atau dapat berarti juga sungguh sungguh benar , maka kebenaran sangat dekat dengan kejujuran .
Bentuk-bentuk kebohongan .
• Berdusta dan bersaksi dusta berarti mengatakan yang tidak benardengan maksud menyesatkan.
• Rekayasa atau manipulasi berarti menyiasati atau membawa orang lain kepada suatu tujuan yang menguntungkan diri sendiri.
• Asal Bapak senang (ABS) , kata-kata dan sikap manis yang dilakukan untuk menyenangkan atasannya.
• Fitnah dan umpatan , tindakan yang sangat jahat sebab yang difitnah tidak hadir untk membela diri.
Sebab-sebab kebohongan
• Orang berbohong hanya karena iseng. Mau menikmati kesenangan murahan , orang merasa senang karena orang lain tertipu.
• Orang berbohong untuk memperoleh keuntungan tertentu.
• Orang berbohong karena berada dalam situasi terjepit. Untuk menyelamatkan diri
Akibat kebohongan
Bagi diri sendiri akan terjadi kehilanan kepercayaan , kemerosotan pribadi , moral , mendapat predikat pembohong.
Bagi orang yang dibohongi mendapat gambaran yang salah , dapat bertindak yang fatal , masuk pada relasi yang semu .
Dalam kitab suci kebenaran tidak berarti tidak berbohong , tetapi juga mengambil bagian dalam kehidupan Allah . Allah adalah sumber kebenaran karena Allah berbuat sesuai dengan janjinya , maka Allah berfirman “ Jangan bersaksi dusta “ firman ke delapan . Baca Kel 23: 1-3 , 6-8 dan Ul 16 : 19 “ jangan memutar balikkan hukum ; jangan memandang bulu ; dan jangan menerima suap “ inilah maksud firman ke delapan . Dalam umat Allah pengadilan adalah kepunyaan Alah ( lih Ul 1; 17 ) , “ Allah yang setia dengan tiada kecurangan , adil dan benar “ ( lih Ul 32:4 ).

Evaluasi
1. Apa perbedaan kebenaran dengan kejujuran ?
2. Apa akibat kebohongan ? Jelaskan
3. Bagaimana pandangan Kitab suci tentang kebenaran ?
4. Sebutkan bentuk – bentuk kebohongan !
5. Apa artinya Allah sumber kebenaran ?

LKS AGAMA KATOLIK UNTUK SMA/SMAK KELAS XII

0 komentar:

Posting Komentar