Selasa, 05 Juni 2012

Tulisan berikut agaknya berlaku untuk bayi dibawah 8 bulan, yang masih memakan makanan lembut.
Di Amrik sini banyak sekali makanan bayi instan. Ada yang berbentuk tepung sereal dan juga makanan lembut berbagai disimpan di botol berukuran kira-kira satu porsi makan bayi. Bahkan sampai makanan balita pun ada yang instan. Tinggal masuk microwave, siap deh. (dipikir-pikir makanan mana yang tidak ada versi instannya di amrik.. hehehehe)

Baru tahu kemudian ketika pulang ke Indonesia ternyata di sana juga banyak makanan instan dalam bentuk tepung dengan berbagai rasa.
Demi pengiritan dan pemuasan hati (karena saya tidak yakin apa saja bahan-bahan yang ada di makanan instan itu, ada pengawetkah? cukup sayurkah? berlebih garamkah? berlebih gulakah?), saya memutuskan untuk meminimalisir pemakaian makanan bayi buatan pabrik kecuali untuk sereal karena dulu belum tahu ternyata bisa juga dibuat dirumah. Yang perlu diingat dalam membuat makanan bayi adalah JANGAN memakai garam atau gula, silakan baca ini untuk lebih lengkapnya.

Menyimpan makanan bayi
Dibekukan
Untuk mengurangi pekerjaan memasak untuk bayi, dan terbuangnya makanan lebihan bayi (bayi makan sangat sedikit), berbagai makanan bayi bisa dimasak dalam jumlah banyak lalu di bekukan di lemari es. Dengan cara ini , makanan bisa tahan agak lama. Perlu diingat juga tidak semua makanan bisa dibekukan, beberapa berubah teksturnya setelah masuk lemari pembeku seperti tahu. Silakan mencoba sendiri mana yang tetap baik dibekukan, mana yang tidak.


makanan bayi beku

Cara membuat:
1. Masak makanan bayi (satu macam, misal: apel) hingga berbentuk bubur lembut
2. Tuang ke dalam plastik pencetak es batu
3. Tutup plastik bila perlu
4. Simpan di lemari pembeku es (freezer)
5. Setelah beku, keluarkan dari plastik pencetak es batu, simpan ke dalam kantong plastik yang sudah diberi nama jenis makanan (misal: bubur apel) dan tanggal pembuatan di bagian luarnya.
6. Simpan kembali di lemari pembeku
7. Gunakan makanan yang sudah beku sesuai kebutuhan bayi. Misal satu atau dua buah hasil cetakan dengan satu atau lebih rasa dipadukan. Biarkan mencair dan hangatkan kembali sebelum dipakai.
Didinginkan
Makanan bayi bisa juga dibuat dengan jumlah sedikit, lalu setiap sisa makanan disimpan di lemari pendingin (refrigerator). Makanan yang didinginkan di lemari pendingin sebaiknya tidak dipakai bila sudah melebihi 48 jam (beberapa orang mengatakan bisa tahan hingga 72 jam).
Jangan memberi makan bayi langsung dari tempat menyimpannya. Ambil sedikit ke piring, bila kurang bisa ditambah. Air liur bayi yang menempel di sendok makannya bisa membawa bakteri yang membuat makanan menjadi cepat rusak.

Bubur tepung beras
Tidak tahu persis bisa atau tidak memakai tepung beras sudah jadi, yang jelas bisa membuat tepung beras sendiri dari beras.
Tepung beras dimasak hingga matang, kira-kira 15 menit. Sesuaikan kekentalannya dengan kebutuhan bayi anda.

Sereal beras buatan pabrik
Kandungannya gizinya sama saja dengan bubur tepung beras bahkan lebih sedikit karena sereal beras buatan pabrik ini sudah diolah terlebih dahulu dengan cara dicuci berkali-kali, dimasak, dan dikeringkan yang mengakibatkan banyak kandungan gizi yang terbuang dalam proses pengolahan.
Hanya saja, sereal buatan pabrik ini sangat mudah dalam pemakaiannya karena tidak perlu dimasak lagi.

Kaldu
Kaldu adalah benda penting yang sebaiknya dimiliki setiap saat terutama ketika bayi sudah bisa memakannya. Bisa kaldu ayam, atau kaldu daging. Banyak yang menyarankan membuat kaldu dari kaki ayam karena memiliki kandungan gizi yang tinggi. Karena lebih awet, lebih baik dalam bentuk beku. Gunakan seperlunya sesuai dengan kebutuhan.
Untuk pemakaiannya, tinggal didihkan ulang kemudia masukkan bahan-bahan makanan lainnya seperti sayuran, daging, tahu, keju, apapun ke dalamnya. Rebus sebentar, haluskan sesuai dengan kebutuhan bayi. Selesai.

Bubur sayuran
Pada dasarnya bisa menggunakan sayuran apapun. Umbi-umbian, labu-labuan, daun-daunan, brokoli, bunga kol, wortel, biji kacang-kacangan misalnya kacang hijau yang sudah dibuang kulitnya, tahu.
Cara membuat:
1. Sayuran dikupas, dipotong-potong, lalu dimasak; bisa direbus atau dikukus (dikukus lebih baik, karena gizinya tidak terbuang ke air). Untuk biji kacang hijau bisa direbus hingga halus.
2. Sayuran matang dihaluskan, bisa menggunakan blender atau disaring sesuai kebutuhan anak. Bila menggunakan blender, gunakan air sisa rebusan sayuran sebagai cairan memblender. KECUALI untuk air sisa rebusan wortel dan daun hijau karena memiliki kandungan nitrat yang tinggi.
3. Siap pakai, atau disimpan.
4. Tambahkan bubur beras atau sereal ketika akan dipakai bila dirasa kurang kental.

Bubur buah-buahan
Beberapa buah ada bisa langsung dimakan tanpa harus dimasak (pisang, alpukat). Untuk buah-buahan yang agak keras (apel, pear) sebaiknya dimasak terlebih dahulu. Proses pembuatannya sama dengan membuat bubur sayuran.
Beberapa buah akan berubah menjadi kecoklatan apabila disimpan. Untuk menghindari hal ini, bisa diberikan sedikit perasan lemon sebelum bubur buah-buahan akan disimpan.

0 komentar:

Posting Komentar